Cari Blog Ini

Laman

Senin, 12 November 2012

PERSAINGAN ANTAR TANAMAN BERBEDA JENIS

LANDASAN TEORI
       Persaingan merupakan interaksi antara organisme atau spesies , di mana kebugaran satu diturunkan oleh kehadiran yang lain. Terbatas pasokan setidaknya satu sumber daya (seperti makanan , air , dan wilayah) yang digunakan oleh kedua diperlukan. Persaingan tidak selalu mudah, dan dapat terjadi di kedua secara langsung dan tidak langsung..Persaingan terjadi bila kedua individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini akan berakibat negatif atau menghambat pertumbuhan individu-individu yang terlibat (Wurttemberg 1994).Persaingan dapat terjadi diantara sesama jenis atau antar spesies yang sama (intraspesific competition atau sering dikenal dengan istilah monospesies), dan dapat pula terjadi diantara jenis-jenis yang berbeda (interspesific competition atau heterospesies). Persaingan sesama jenis pada umumnya terjadi lebih awal dan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk dibandingkan persaingan yang terjadi antar jenis yang berbeda (Campbell 2002).
        Persaingan yang dilakukan organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan, unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya (Indriyanto 2006).Pelaksanaan praktikum ini, dilakukan dengan menghitung bobot tajuk dan akar tanaman setiap minggu pada tiap-tiap perlakuan. Perkembangan nilai biomassa dapat mengindikasikan keadaan pasokan unsur-unsur yang diperlukan tanaman dan menentukan kemampuan suatu tumbuhan untuk tumbuh dan melihat perbedaan pertumbuhan di masing-masing plot akibat dari pengaruh persaingan. Sebagai contoh Apabila penggunaan cahaya menurun akibat persaingan, tanaman akan memberikan respon dengan mengurangi ukuran baik pada seluruh tanaman maupun pada bagian-bagian tertentu (Harjadi 1979).

TUJUAN
       Praktikum bertujuan untuk mempelajari pertumbuhan tanaman yang ditanam secara monospesies dan heterospesies.

HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Tinggi batang selama 6 minggu pengamatan
Jenis tanaman   Perlakuan/ulangan   Tinggi tanaman minggu ke-I (cm)
                                                       1         2        3       4         5       6
Kacang hijau            A1                16.0   20.5   25.5   30.2   42.2   56.6
                                A2                15.1   30.2   30.8   37.0   42.5   43.6
                                A3                10.0   21.5   34.5   36.0   36.0   36.0
                                B1                10.3   25.3   29.5   40.7   41.8   43.3
                                B2                20.0   27.0   35.0   44.0   53.0   69.3
                                B3                29.7   34.6   38.7   42.6   48.2   54.1
Jagung                      A1                11.7   25.6   53.5   69.1   91.0   99.6
                                A2                18.6   36.6   49.1   76.1   81.5   84.2
                                A3                14.0   44.0   67.0   90.0   93.0   106
                                C1                54.4   63.1   82.3   87.7   77.1   92.0
                                C2                14.9   31.3   50.8   80.6   90.5   92.8 
                                C3                23.3   46.4   66.2   78.0   83.3   85.7

Tabel 2. Pertambahan tinggi batang selama 6 minggu pengamatan
Jenis tanaman    Perlakuan/ulangan     Tinggi tanaman minggu ke-I (cm)
                                                            1     2       3       4      5       6
Kacang hijau            A1                       0    4.6    5.0    4.7   12    14.4
                               A2                        0   15.1   0.7    6.1   5.5   1.2
                               A3                        0   11.1   13     1.5     0      0
                               B1                        0   15.0   4.2    11.3  1.1  1.4
                               B2                        0    7.0      8       9      9    16.3
                               B3                        0    4.9    4.1    3.9    5.7   5.9
Jagung                     A1                        0   13.9  27.9  15.6  22.0  8.6
                               A2                        0   18.0   12.5  26.9  5.4   2.8
                               A3                        0    30     23      23    3.0   13.0
                               C1                        0    8.8   19.2   5.4   -10   14.9
                               C2                        0   16.5  19.4   29.9   9.9   2.3
                               C3                        0   22.6  19.8   11.9   5.3   2.4

Tabel 3. Diameter batang selama 6 minggu pengamatan
Jenis tanaman Perlakuan/ulangan Diameter tanaman minggu ke-I (cm)
1 2 3 4 5 6
Kacang hijau A1 0.16 0.2 0.27 0.36 0.475 0.555
A2 0.2 0.2 0.225 0.315 0.4 0.495
A3 0.15 0.21 0.29 0.32 0.58 0.6
B1 0.1 0.25 0.4 0.46 0.53 0.67
B2 0.1 0.156 0.19 0.23 0.3 0.47
B3 0.1 0.132 0.178 0.21 0.28 0.36
Jagung A1 0.325 0.545 0.775 0.985 1.15 1.19
A2 0.2 0.4 0.6 0.735 0.775 0.96
A3 0.39 0.42 0.57 0.7 0.9 1.2
C1 0.49 0.54 0.6 0.69 0.7 0.74
C2 0.345 0.525 0.685 0.8025 0.8675 1.065
C3 0.43 0.6 0.72 0.81 0.87 0.95

Tabel 4. Pertambahan diameter batang selama 6 minggu pengamatan
Jenis tanaman Perlakuan/ulangan Diameter tanaman minggu ke-I (cm)
1 2 3 4 5 6
Kacang hijau A1 0 0.04 0.07 0.09 0.115 0.08
A2 0 0 0.025 0.09 0.085 0.095
A3 0 0.06 0.08 0.03 0.26 0.02
B1 0 0.15 0.15 0.06 0.07 0.14
B2 0 0.056 0.034 0.04 0.07 0.17
B3 0 0.032 0.046 0.032 0.07 0.08
Jagung A1 0 0.22 0.23 0.21 0.165 0.04
A2 0 0.2 0.2 0.135 0.04 0.185
A3 0 0.03 0.15 0.13 0.2 0.3
C1 0 0.05 0.06 0.09 0.01 0.04
C2 0 0.18 0.16 0.1175 0.065 0.1975
C3 0 0.17 0.12 0.09 0.06 0.08

Tabel 5. Rerata bobot tajuk, bobot akar, dan bobot total tanaman
Jenis tanaman Perlakuan/ulangan Bobot tajuk (g) Bobot akar (g) Bobot total (g)
Kacang hijau A1 10.18 0.18 10.36
A2 5.1 0.3 5.4
A3 6.4 0.8 7.2
rata-rata 7.226666667 0.426666667 7.653333333
B1 17.4 1 18.4
B2 12.9 0.45 13.35
B3 7.6 0.5 8.1
rata-rata 12.63333333 0.65 13.28333333
Jagung A1 23 48.85 71.85
A2 47 12.5 59.5
A3 71.1 30.2 101.3
rata-rata 47.03333333 30.51666667 77.55
C1 9.83 18.38 28.21
C2 30 13.075 43.075
C3 33.73 20.38 54.11
rata-rata 24.52 17.27833333 41.79833333


PEMBAHASAN
Pengamatan kali ini, pengamat membandingkan pertumbuhan tanaman, yang ditanam secara homospesies, dan heterospesies. Homospesies dan heterospesies ini termasuk jenis persaingan antar tanaman. Persaingan tanaman ini umumnya bersifat merugikan, karena dapat menhambat pertumbuhan tanaman. Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman kontrol (kacang hijau) rata-rata pertumbuhan tingginya lebih besar daripada perlakuan. Sedangkan pada tanaman kontrol (jagung) rata-rata pertumbuhan tingginya lebih kecil daripada perlakuan. Begitu pula dengan diameter kedua tanaman tersebut. Menurut teori pertumbuhan tanaman yang ditanam secara homospesies, lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman yang ditanam secara heterospesies. Hal ini dikarenakan persaingan untuk memperoleh unsur hara dan zat-zat lain yang dibutuhkan lebih kuat (IPB 2008).
Bobot tanaman yang ditanam secara homospesies pada tanaman kacang hijau lebih tinggi dibandingkan dengan bobot tanaman kacang hijau yang di tanam secara heterospesies. Sedangkan, bobot tanaman jagung yang ditanam secara homospesies, lebih kecil dibandingkan dengan bobot tanaman jagung yang ditanam secara heterospesies. Seharusnya tanaman yang ditanam secara heterospesies lebih efisien dalam memanfaatkan unsur hara sehingga bobotnya lebih besar dari yang ditanam secara homospesies.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, praktikan dapat mengetahui dan memprediksi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan data. Seperti kemungkinan terjadinya kesalahan pengukuran, kekurang telitian dalam membaca skala pada alat ukur, dan kesalahan pada perhitungan.

SIMPULAN
Pertumbuhan yang ditanam secara homospesies, lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan tanaman yang ditanam secara heterospesies. Hal ini dikarenakan persaingan tanaman yang sama jenis atau homospesies lebih kuat dibandingkan yang berbeda jenis atau heterospesies. Dan pada umumnya persaingan ini dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NA. 2002. Biologi jilid II. Jakata : Erlangga
Harjadi SS.1979. Pengantar Agronomi. Jakarta: Gramedia
Indriyanto.2006. Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksada
Wurttemberg, HB. 1994. Biology I. Berlin : Cornelson Dpuck
maaf ya jika da kekurangan... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar