DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
ABSTRAK ………………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. v
BAB
I PENDAHULUAN
……………………………………………….. 1
A.
Latar belakang
masalah ………………………………………. 1
B.
Rumusan masalah
……………………………………………. 1
C.
Tujuan penulisan
……………………………………………...
D.
Metode penulisan
……………………………………………..
E.
Pelaksanaan
…………………………………………………...
F.
Sistematika
penulisan …………………………………………
BAB II LANDASAN
TEORI …………………………………………….
A.
Polusi
………………………………………………………….
B.
Tumbuhan lumut
kerak (lichen) ………………………………
BAB III HASIL
PENELITIAN ……………………………………………
A.
Langkah-langkah
penelitian …………………………………..
B.
Tabel hasil
penelitian …………………………………………
C.
Pembahasan
…………………………………………………..
BAB IV PENUTUP
……………………………………………………….
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………
LAMPIRAN
1.
Pengajuan judul
dan outline karya tulis
2.
Surat izin
penelitian
3.
Surat bukti
penelitian
4.
Lembar wawancara
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dah
hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis yang berjudul “
Lumut Kerak sebagai Indikator Polusi Udara” tepat pada waktunya.
Adapun
maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ini adalah untuk mengikuti Lomba Karya
Tulis Pelajar Berprestasi yang diselenggarakan oleh PT Astra Internasional Tbk.
– Honda Cabang Semarang. Selain itu, penulis berharap agar karya tulis ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan karya tulis ini, diantaranya :
1.
Drs. Sussono
Hadi, M.M, selaku kepala SMA N 3 Slawi yang telah memberikan izin penulis untuk
menyusun karya tulis ini.
2.
Drs. Agus
Sumino, selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan
karya tulis ini.
3.
Dra. Molek
Yuniarti, selaku pembimbing II yang telah memberikan saran-saran dan motivasi
dalam penyusunan karya tulis ini.
4.
Ayah dan Ibu
serta keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan kepada penulis.
5.
Teman-teman
serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian karya tulis ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata,
penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kita semua, amin.
Slawi,
11 juni 2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tingkat pencemaran udara di Indonesia semakin
memprihatinkan. Bahkan Indonesia menjadi Negara dengan tingkat polusi udara
tertinggi ketiga di dunia. Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi
transportasi terbukti sebagai penyumbang pencemaran tertinggi di Indonesia. Hal
ini di akibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang dari
tahun ke tahun semakin tinggi.
Kendaraan bermotor tidak hanya menimbulkan polusi
suara (bising), tetapi juga pencemaran udara yang diakibatkan dari gas beracun
yang tekandung di dalam asap sisa pembakaran bahan bakar. Gas beracun tersebut
berbaur keudara bebas, sehingga mengakibatkan kondisi lingkungan tidak stabil.
Pembakaran bahan bakar seperti minyak bumi dan batu bara mengakibatkan kadar di udara bertambah. Akibatnya, pantulan panas
dari permukaan bumi yang akan lepas ke angkasa menjadi terhalang (Efek rumah
kaca). Hal ini akan mengakibatkan pemanasan global.
Sekarang ini, berbagi upaya telah dilakukan untuk
meminimalis peningkatan suhu di permukaan bumi. Mulai dari program go green
sampai program back to nature
(kembali ke alam). Di kota-kota besar, dibangun taman kota serta penanaman
pohon di tepi-tepi jalan raya untuk megurangi tingkat polusi yang tinggi. Oleh
karena itu penulis ingin mengetahui tingkat polusi udara di lingkungan dengan menggunakan
indikator alami dalam karya tulis yang berjudul Lumut Kerak (Lichen) sebagai Indikator Polusi Udara.
B.
Rumusan
masalah
Adapun beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam
karya tulis ini antara lain :
1. Apakah
lumut kerak dapat dijadikan sebagai indikator polusi udara?
2. Bagaimana
cara menggunakan lumut kerak sebagi indikator polusi udara?
3. Bagaimana
tingkat polusi di lingkungan yang teduh dan dilingkungan yang ramai kendaraan
bermotor?
4. Bagaimana
keadaan lingkungan yang terkena polusi udara?
C.
Tujuan
penulisan
1. Tujuan
umum
Tujuan umum penulisan
karya tulis ini untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Pelajar Berprestasi PT Astra
Internasional Tbk. – Honda Cabang Semarang.
2. Tujuan
khusus
Tujuan khusus penulisan
karya tulis ini antara lain :
a. Mengetahui
apakah lumut kerak dapat dijadikan sebagai indikator polusi udara.
b. Mengetahui
cara penggunaan lumut kerak sebagai indikator polusi udara.
c. Mengetahui
tingkat polusi udara di lingkungan menggunakan indikator polusi udara alami.
d. Mengetahui
kondisi keadaan lingkungan yang terkena polusi udara.
D.
Metode
penulisan
Dalam
penyusunan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain :
1. Metode
pustaka/study kepustakaan
Dalam metode penulisan
ini penulis menggunakan informasi yang bersumber dari internet serta beberapa
buku sebagai panduan dalam mendeskripsikan lumut kerak.
2. Metode
eksperimen
Dalam metode penulisan
ini penulis mengadakan percobaan untuk mengetahui kebenaran lumut kerak dapat
dijadikan sebagai indikator polusi udara.
3. Metode
wawancara
Dalam metode penulisan
ini penulis melakukan wawancara dengan ahli yang bersangkutan mengenai
penggunaan lumut kerak sebagai indikator polusi udara.
E.
Pelaksanaan
Penulis
melakukan percobaan pada :
Hari/tanggal : Sabtu, 11
Juni 2011
Waktu : 07.00 WIB - selesai
Tempat : Jalan raya
Alamat : Jln. Prof. Moh. Yamin, Slawi
F.
Sistematika
penulisan
Sistematika
penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB
I : PENDAHULUAN, meliputi
latar belakang, pembatasan masalah, tujuan
penulisan, metode penulisan, pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB
II : LANDASAN TEORI, meliputi
pengenalan tentang polusi, tumbuhan lumut kerak, serta pemanfaatannya.
BAB
III : HASIL PENELITIAN,
meliputi langkah-langkah penelitian dan pembahasan masalah.
BAB
IV : PENUTUP, berisi kesimpulan
dan saran.
Daftar
pustaka
-
Sumber-sumber yang menjadi referensi
karya tulis ini.
Lampiran
meliputi :
meliputi :
-
Lembar pengajuan judul dan outline
-
Lembar surat izin penelitian
-
Lembar bukti penelitian
-
Lembar pertanyaan
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Polusi
1.
Pengertian
polusi
Polusi
atau pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat, unsure, energi, dan
komponen yang bersifat merugikan (polutan) lingkungan dan makhluk hidup. Jenis
polusi yang terdapat di lingkungan kita antara lain :
a.
Polusi air;
b.
Polusi tanah;
c.
Polusi suara;
serta
d.
Polusi udara
2.
Polusi udara
Polusi udara adalah penambahan komponen udara, bahan
kimia, atau terbentuknya bahan kimia baru di udara yang membahayakan makhluk
hidup (polutan). Polutan udara dapat berupa :
a.
Oksida karbon
(CO, )
b.
Oksida nitrogen (NO,,
O)
c.
Oksida sulfur/belerang
(,
)
d.
Persenyawaan karbon (,
)
e.
Bahan organik
f.
Tanah
g.
Asbes
h.
Timbal
i.
Karbon
j.
Partikel cair (asam
sulfat, asam nitrat, minyak, pestisida)
k.
Pembakaran bahan bakar fosil
(minyak dan batu bara)
Pembakaran minyak bumi
dan batu bara mengakibatkan kadar di udara bertambah. Akibatnya, pantulan panas
dari permukaan bumi yang akan lepas ke angkasa menjadi terhalang. Peristiwa ini
sering disebut dengan green house effect (efek
rumah kaca). Efek rumah kaca akan mengubah cuaca secara global, sehingga
mengakibatkan suhu di bumi makin panas dan mengubah iklim serta cuaca menjadi
tidak menentu.
Polusi atau pencemaran
udara dibedakan menjadi dua, yaitu polusi primer dan sekunder. Polusi primer
adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari pencemar udara.
Contohnya karbon monoksida, karena karbon monoksida merupakan hasil dari
pembakaran. Polusi sekunder adalah pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfer.Contohnya adalah pembentukan ozon dalam
smog fotokimia.
B.
Lichen (Lumut kerak)
1.
Mengenal Tumbuhan
Lichen (Lumut kerak)
Lumut
kerak sebenarnya tidak termasuk dalam kelompok lumut, karena tumbuhan tersebut
terbentuk dari simbiosis antara jamur dari kelompok ascomycota atau
basidiomycota dengan ganggang hijau bersel satu atau ganggang hijau biru bersel
satu. Dengan simbiosis ini jamur memperoleh makanan dari hasil fotosintesis
ganggang, sedangkan ganggang memperoleh air dan mineral dari jamur.
BAB III
HASIL PENELITIAN
A.
Langkah-langkah
penelitian
Untuk mengetahui
tumbuhan lumut kerak (lichen) dapat dijadikan sebagi indikator polusi udara,
penulis melakukan pengamatan pada pepohonan disepanjang jalan raya di Jln. Prof. Moh. Yamin, Slawi
pada tanggal 11 Juni 2011 dan di lingkungan SMA N 3 Slawi pada tanggal 15 Juni
2011, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Menyiapkan alat
dan bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Alat
1)
Kamera
2)
Alat tulis
b.
Bahan
1)
Beberapa sampel
pepohonan disekitar jalan raya dan di lingkungn sekolah.
2.
Melakukan
pengamatan pada pepohonan disekitar jalan raya yang lalu-lalang kendaraan
bermotor dan di lingkungn sekolah yang teduh.
3.
Mencatat dan
mengambil gambar lumut kerak pada pepohonan disekitar jalan raya dan di
lingkungn sekolah.
4.
Membandingkan
jumlah pertumbuhan tanaman lumut kerak di disekitar jalan raya dengan di
lingkungn sekolah.
B.
Tabel hasil
pengamatan
Setelah melakukan pengamatan, penulis mencatat
hasilnya dalam bentuk table pengamatan sebagai berikut :
Tabel hasil pengamatan lumut kerak (lichen)
No.
|
Faktor pembeda
|
Tunbuhan lumut
kerak (Lichen)di sepanjang jalan
raya
|
Tunbuhan lumut
kerak (Lichen)di lingkungan sekolah
|
|||
1.
|
Ada tidaknya
lumut kerak (Lichen)
|
ada
|
ada
|
|||
2.
|
Jumlah lumut
kerak (Lichen) pada pohon
|
sedikit/tidak
ada
|
banyak
|
|||
3.
|
Letak tumbuh
|
pada batang
(sebagian besar tumbuhan lumut kerak (Lichen)
ditemukan pada bagian tengah batang)
|
Pada batang
(hampir semua tumbuhan lumut kerak (Lichen)
ditemukan disepanjang batang)
|
|||
4.
|
Suhu udara
|
panas
|
teduh
|
|||
5.
|
Tempat tumbuh
|
pohon mangga,
pohon melinjo.
|
pohon mangga,
pohon cemara, tanaman bougenvile, tanaman pagar, tanaman puring
|
|||
6
|
gambar
|
C.
Pembahasan
1.
Lumut kerak (lichen) sebagai indikator polusi udara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
liken dapat dijadikan sebagai indiaktor polusi udara. Hal ini karena Liken sangat sensitif terhadap beberapa jenis polutan yang
berbahaya. Udara yang tercemar mengandung berbagai jenis polutan berbahaya.
Sehingga liken tidak dapat tumbuh di daerah yang tercemar atau terkena polusi
udara.
2.
Penggunaan tumbuhan
lumut kerak (lichen) sebagai indikator polusi udara
Liken tidak dapat tumbuh di tempat di daerah yang tercemar
polutan. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah liken pada batang pepohonan di sepanjang jalan raya sedikit. Sedangkan pada
batang pepohonan di lingkungan sekolah banyak ditumbuhi tanaman lumut kerak (Lichen). Hal ini di karenakan pada
daerah di sepanjang jalan raya yang dilalui banyak kendaraan bermotor itu
mengandung polutan yang dihasilkan oleh sisa pembakaran bahan bakar kendaraan
bermotor.
Jadi, liken dapat digunakan sebagai indikator polusi udara dengan
cara membandingkan jumlah tumbuhan lumut
kerak (Lichen) yang terdapat pada
batang pepohonan di daerah yang berbeda. Semakin sedikit liken yang tumbuh pada
pepohonan di suatu lingkungan, maka tingkat polusi di lingkungan tersebut
tinggi. Dan sebaliknya, semakin banyak liken yang tumbuh, maka tingkat polusi
di lingkungan tersebut rendah.
3.
Kondisi lingkungan yang
terken polusi udara
Lingkungan
yang tercemar udaranya karena gas polutan suhu udaranya lebih tinggi dibanding
di tempat biasa. Kenaikan suhu udara ini dikarenakan bertambahnya polutan yang
dihasilkan oleh sisa pembakaran bahan bakar fosil seperti . Selain itu tanah dan tanaman di sekitarnya
menjadi kering.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis
dapat mengambil kesimpulan :
1.
Tumbuhan lumut
kerak (lichen) dapat dijadikan
sebagai indikator polusi udara.
karena
Liken sangat sensitif terhadap beberapa
jenis polutan yang berbahaya yang terkandung dalam udara tercemar.
2.
Liken dapat digunakan
sebagai indikator polusi udara dengan cara membandingkan jumlah tumbuhan liken yang terdapat pada batang pepohonan di daerah
yang berbeda. Semakin sedikit liken yang tumbuh pada pepohonan di suatu
lingkungan, maka tingkat polusi di lingkungan tersebut tinggi. Dan sebaliknya,
semakin banyak liken yang tumbuh, maka tingkat polusi di lingkungan tersebut
rendah.
3.
Kondisi lingkungan yang
terkena polusi suhu udaranya lebih tinggi dibanding di tempat biasa, serta
tanah dan tanaman di sekitarnya menjadi kering.
B.
Saran
Setelah penulis
menyusun karya tulis ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran, yaitu :
1.
Saat melakukan
percobaan sebaiknya menggunakan sampel tumbuhan yang beragam, sebab terdapat
beberapa tanaman yang tidak di tumbuhi oleh liken.
2.
Kondisi
lingkungn dan jumlah lichen yang tumbuh bergantung pada lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwisang. Evi Luvina. 2008. Inti Sari Biologi untuk SMA, Tanggerang : Scientific Press
Riandari, Henny. 2009. Theory and Aplication of Biology. Solo : Tiga Serangkai
Tajudin. 2010. Jago
Biologi SMA, Jakarta Selatan : Kawan Pustaka
http
://www.scribd.com Sabtu, 11 Juni
2011, 8:11:36 AM
http ://www.ucmp.berkeley.edu/fungi/lichens.html Sabtu, 11 Juni 2011, 8:11:36 AM
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN
OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 3 SLAWI
Jalan
: Prof. Moh. Yamin no. 1 Slawi telepon : (0283) 491152 Slawi Kab. Tegal
SURAT BUKTI PENELITIAN
Yth. Panitia/HC3
Region Head
PT Astra International Tbk.- Honda
Di
Tempat
Yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : Drs. H. Sussono Hadi,
M.M
Jabatan : Kepala SMA N 3 Slawi
Menerangkan
bahwa :
Nama : Iis Setiana
Kelas : XI. IA. 1
NIS : 096430
Telah mengadakan
penelitian tentang penggunaan lumut kerak (lichen)
sebagai indikator polusi udara di lingkungan SMA N 3 Slawi pada tanggal 15 Juni 2011.
Slawi,
12 Juni 2011
Mengetahui,
Kepala SMA N 3 Slawi
Drs.
H. Sussono Hadi, M.M.
NIP.
195603221979031001